Marry Poppins

Penulis: P.L Travers
Penerjemah: Desak Pusparini
Penyunting: Prisca Primasari
Cetakan: I
Tebal buku: 228 halaman
Tahun terbit: 2012
Penerbit: Qanita
Rate: 2,5 dari 5 bintang













blurb
Di rumah keluarga Banks di Cherry-Tree Lane, mendadak muncul deru angin kencang dan suara debuman di pintu gerbang. Ternyata itu adalah ... Marry Poppins! Tak ada yang tahu dari mana aslanya, tapi dia berhasil menjadi pengasuh untuk anak-anak Banks: Jane, Michael, John, dan Barbara.
Lalu muncul berbagai keajaiban bak dongeng yang menyenangkan: lukisan hidup, roti jahe bercahaya, sapi berdansa, anak titisan gugus bintang Pleiades, kebun binatang ajaib ... Marry Poppins membuat hal-hal biasa menjadi luar biasa, membuat anak-anak Banks semakin menyukainya!
Namun kabarnya, Marry Poppins harus pergi ketika ada perubahan arah angin. Oh, tidak! Kalau Mary Poppins pergi, siapa yang akan menjadi pengasuh anak-anak Banks? Dan petualangan-petualangan unik yang mereka lalui, akankah berakhir begitu saja?

***

Saya melihat buku Marry Poppins di obralan Gramedia Royal dengan harga dua belas ribu rupiah. Buku ini sudah ada cover barunya, yang saya punya ini adalah cover pertama. Dari covernya, saya sudah mengerti kalau wanita berbusana merah adalah Marry Poppins, tokoh utama di buku ini. Dari wajahnya saya menebak ia orang yang ramah dan murah senyum, rupanya tidak demikian.

Marry Poppins adalah pengasuh yang tegas, angkuh, dan tidak banyak bicara. Sejak ia menjadi nanny di Keluarga Banks, ia memberi warna berbeda terutama bagi kehidupan keempat anak Banks. Marry selalu mengajak mereka berpetualang di tempat penuh keajaiban. Bahkan Jane dan Michael rela menurut dan tidak mendebat atau bertanya aneh-aneh kepada Marry. Menurut saya Marry mengajarkan jika kita mengerjakan tugas dengan baik, kita akan mendapat hadiah. Namanya juga anak-anak kan, salah satu caranya adalah dengan iming-iming hadiah.

Di akhir setiap bab, Travers selalu memberi twist sederhana tentang pelajaran hidup. Twistnya selalu melibatkan Marry, Jane, dan Michael.
Seseorang yang tenang, teratur, yang tahu bahwa orang yang tidur lebih awal akan bangun lebih awal juga, menjadikannya sehat, kaya, dan bijaksana?" (hal 194)
Kuot di atas cukup menyindir saya mengingat saya hobi ngalong dan bangun sedikit lebih telat dibanding keluarga saya yang lain. Intinya sih sebenarnya kalau kita mau memanajemen segala kebutuhan, kita akan mudah merencanakan tujuan kita. Sederhananya saat kita ingin membuat roti, segalanya perlu diatur antara takaran bahan, lama pengadukan adonan, dan suhu oven. Yang tidak direncanakan di awal, tentunya ada yang missing.
Kita semua berasal dari sumber yang sama, ingat, kami dari hutan, kau dari kota. Hakikat kita sama--pepohonan di atas kita, bebatuan di bawah kita, burung, binatang buas, bintang--kita semua adalah satu, bergerak menuju ujung yang sama." (hal 191)
Kuot di atas memberi pesan bahwa apa-apa yang ada di dunia ini yang unik bukanlah sesuatu yang patut dipermasalahkan. Kita berbeda karena kita memiliki tugas dan fungsi masing-masing tapi kita sama-sama memiliki satu tujuan. Kita bergerak menuju ujung yang sama.

***

Buku ini bergenre fantasi dengan sasaran pembaca anak-anak. Karena itu, terdapat beberapa ilustrasi yang menjelaskan cerita. Ilustrasinya lucu, sesuai dengan sasaran pembaca. Hanya saja karakter Marry Poppins yang angkuh tidak ditunjukkan di ilustrasi. Kesannya malah Marry Poppins adalah nanny-nanny lucu.  Oh ya, saya menyenangi si kembar John dan Barbara meskipun tidak terlalu menonjol di buku ini. Ya iya lah mereka masih balita.

Oke sekian dari saya. Oh ya review ini diikutsertakan dalam Tantangan Baca Ulas season 2.





0 komentar :

Posting Komentar

Back to Top